Minggu, 02 November 2014

Abu Kesombongan





Setiap manusia memiliki karakter masing-masing. Ada yang introvert sampai terlampau ekstrovert. Begitulah kuasa Allah menciptakan keberagaman, agar kita bisa mengambil pelajaran. Kali ini saya ingin menggaris bawahi sifat yang sangat dibenci Allah yaitu SOMBONG.

Ada sebuah kisah fiktif tentang persahabatan si kaya dan si miskin. Kalau biasanya cerita mengisahkan yang kayalah yang sombong, maka lain halnya dengan cerita saya. Hehehe
Kali ini saya ingin membuat kisah dari sudut pandang yang berbeda. Si miskin lah yang sombong. Kenapa? Bukan dari harta ia menyombongkan diri tapi amal perbuatannya. Kebetulan si kaya tidak pernah mendapatkan pengetahuan agama yang baik dari lingkungannya. Ia menjadi pribadi yang urakan dan berlumur dosa katanya.

Namun cahaya keimanan menolongnya lewat si miskin. Si miskin yang terlahir dari keluarga religius tumbuh dengan mengenal agama dengan baik. Ia mengajari si kaya untuk bertaubat dan menjalankan agama dengan baik. Lalu apa yang membuatnya sombong ?

Suatu hari ketika si kaya bertanya pada si miskin ,” Apakah Allah akan mengampuni dosaku?”  Ia menjawab “Tentu saja, tapi pahala dari orang yang bertaubat sepertimu tentu saja tidaklah sama dengan orang yang sejak lahir dekat dengan agama sepertiku.” Si kaya pun menjawab, “Wah hebat yah kamu sudah banyak pahalanya sedang aku tak tahu apakah amalku diterima atau tidak olehNya”.
Inilah yang membuat si miskin sombong. Ia merasa dirinya lebih baik dibanding si kaya. Ia melayang dengan bisikan syetan yang membabi buta. Seolah ia tak pernah berbuat dosa. Sejatinya Semakin sedikit kebaikan seseorang, makin banyak dia mengharapkan pujian. Semakin sedikit keburukannya, makin tegar dia akan celaan.
Apa yang kita pelajari dari kisah ini ? Terkadang seorang pendosa jauh lebih baik karena taubatan nasuhanya yang menjadikan ibadah sebagai kebutuhan dan cara ia menebus dosa dibandingkan dengan seorang yang melakukannya karena kewajiban sedari belia.
Sebesar apapun kita sekarang atau nantinya, tapi Apa pantas kita menyombongkan diri ?Apa yang pantas kita sombongkan.

“Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan walau sebesar biji sawi” 
(H.R Muslim)
Dia memberitahu, bahwa kitapun tak bersih dari dosa. Bahkan ia bisa mulia dengan taubatnya, sedang kita terdosa dengan mencemoohnya

Sedikit syair untuk muhasabah diri saja.........

Jika kau merasa besar, periksa hatimu mungkin ia sedang bengkak.Jika kau merasa suci,periksa jiwamu mungkin itu putihnya nanah dari luka nurani.Jika kau merasa tinggi, periksa batinmu mungkin ia sedang melayang kehilangan pijakanJika kau merasa wangi, periksa ikhlasmu. Mungkin itu asap dari amal shalihmu yang hangus dibakar Riya’


Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa tertunduk malu dengan Allah yang kesombongan hanyalah milik-Nya. Tuhan semesta alam.




1 komentar:

  1. Hi Sri, pa kabar? Masih aktif ngeblog aja nih (y)
    aku mau undang kamu buat ikutan giveway pertamaku nih :)
    untuk syarat-syarat dan gimana cara ikutannya bisa langsung dilihat di blog aku yah...
    http://dhe-ujha.blogspot.com/2014/12/giveaway-first-anniversary-giveaway.html


    Cheers,
    Nuzha ^^,

    BalasHapus