Setiap manusia memiliki karakter masing-masing. Ada yang
introvert sampai terlampau ekstrovert. Begitulah kuasa Allah menciptakan
keberagaman, agar kita bisa mengambil pelajaran. Kali ini saya ingin menggaris
bawahi sifat yang sangat dibenci Allah yaitu SOMBONG.
Ada sebuah kisah fiktif tentang persahabatan si kaya dan si
miskin. Kalau biasanya cerita mengisahkan yang kayalah yang sombong, maka lain
halnya dengan cerita saya. Hehehe
Kali ini saya ingin membuat kisah dari sudut pandang yang
berbeda. Si miskin lah yang sombong. Kenapa? Bukan dari harta ia menyombongkan
diri tapi amal perbuatannya. Kebetulan si kaya tidak pernah mendapatkan
pengetahuan agama yang baik dari lingkungannya. Ia menjadi pribadi yang urakan
dan berlumur dosa katanya.
Namun cahaya keimanan menolongnya lewat si miskin. Si miskin
yang terlahir dari keluarga religius tumbuh dengan mengenal agama dengan baik.
Ia mengajari si kaya untuk bertaubat dan menjalankan agama dengan baik. Lalu
apa yang membuatnya sombong ?
Suatu hari ketika si kaya bertanya pada si miskin ,” Apakah
Allah akan mengampuni dosaku?” Ia
menjawab “Tentu saja, tapi pahala dari orang yang bertaubat sepertimu tentu
saja tidaklah sama dengan orang yang sejak lahir dekat dengan agama sepertiku.”
Si kaya pun menjawab, “Wah hebat yah kamu sudah banyak pahalanya sedang aku tak
tahu apakah amalku diterima atau tidak olehNya”.
Inilah yang membuat si miskin sombong. Ia merasa dirinya lebih baik
dibanding si kaya. Ia melayang dengan bisikan syetan yang membabi buta. Seolah
ia tak pernah berbuat dosa. Sejatinya Semakin sedikit kebaikan seseorang, makin
banyak dia mengharapkan pujian. Semakin sedikit keburukannya, makin tegar dia
akan celaan.
Apa yang kita pelajari dari kisah ini ? Terkadang seorang
pendosa jauh lebih baik karena taubatan nasuhanya yang menjadikan ibadah
sebagai kebutuhan dan cara ia menebus dosa dibandingkan dengan seorang yang
melakukannya karena kewajiban sedari belia.
Sebesar apapun kita sekarang atau nantinya, tapi Apa pantas
kita menyombongkan diri ?Apa yang pantas kita sombongkan.
“Tiada masuk surga orang yang dalam
hatinya terdapat kesombongan walau sebesar biji sawi”
(H.R Muslim)
Dia memberitahu,
bahwa kitapun tak bersih dari dosa. Bahkan ia bisa mulia dengan taubatnya,
sedang kita terdosa dengan mencemoohnya
Sedikit syair untuk muhasabah diri
saja.........
Jika kau merasa besar, periksa hatimu mungkin ia sedang bengkak.Jika kau merasa suci,periksa jiwamu mungkin itu putihnya nanah dari luka nurani.Jika kau merasa tinggi, periksa batinmu mungkin ia sedang melayang kehilangan pijakanJika kau merasa wangi, periksa ikhlasmu. Mungkin itu asap dari amal shalihmu yang hangus dibakar Riya’
Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa tertunduk
malu dengan Allah yang kesombongan hanyalah milik-Nya. Tuhan semesta alam.
Hi Sri, pa kabar? Masih aktif ngeblog aja nih (y)
BalasHapusaku mau undang kamu buat ikutan giveway pertamaku nih :)
untuk syarat-syarat dan gimana cara ikutannya bisa langsung dilihat di blog aku yah...
http://dhe-ujha.blogspot.com/2014/12/giveaway-first-anniversary-giveaway.html
Cheers,
Nuzha ^^,